Jumat, 22 Desember 2017

Aku Rindu Ibu

Ibu 
Kulihat ada cinta di wajahmu 
yang begitu tulus dan suci
 Ibu
Hatimu setegar batu karang di tengah lautan
yang tiada goyah walau diterpa badai kehidupan
Ibu
Kuingin doamu agar 
Aku dapat memberi setitik kebahagiaan dalam hidupmu

Bait puisi ini pernah ku hafalkan waktu zaman SD, dan sampai saat ini masih teringat,
Ketika aku mengingat puisi ini, langsung sosok seorang wanita yang kini tak muda lagi, wajahnya mulai mengerut, namun nampak begitu tulus dan suci langsung muncul dalam ingatan (maklum belasan tahun jadi anak rantau, hingga saat ini), sosok wanita yang berhati setegar batu karang ini tak dapat kurangkul, kucium tangan dan pipinya bahkan kutak dapat berbaring manja di pangkuannya.
Walau tak dapat bersua, menatap wajahnya, namun doa yang begitu tulus begitu terasa disetiap langkah kaki ini.
Ibu, hatimu begitu lembut, ini terbukti ketika ku kecil sampai besar seperti saat ini tidak pernah ku mendengar kata kasar yang keluar dari bibirmu, walau beberapa kali kita berbeda pendapat. 
Masih basah dalam ingatan ini ketika ibu memintaku untuk tidak menggunakan rok jika bepergiaan, namun aku tetap pada pendirianku, dan ibu beberapa kali meminta itu, dan aku tetap pada pendirianku, namun itu semua tidak membuat ibu mengeluarkan kata kasar ataupun dengan nada tinggi.
Menisik perjuangan ibu tidak pernah habis untuk dituliskan, bagaimana seorang ibu merasakan tidak enaknya ketika melaului masa-masa ngidam, melawan takut ketika melahirkan yang memperjuangkan nyawa demi nyawa, menyusui siang malam tanpa lelah, memandikan, memasakan makanan, mengurus ini dan itu, mendidik, menjaga dan sungguh masih banyak tugas yang diemban seorang ibu. 

Allah SWT begitu memuliakan seorang ibu, ini terbukti Allah memerintahkan kita untuk berbakti kepadanya, ini Allah tuliskan dalam firman-Nya:

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. 
(Q.S Al Israa’, 17:23)

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” 
(Q.S Al Israa’, 17:24)

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. 
(Q.S Luqman, 31:15)  

Selasa, 05 Desember 2017

Cinta Di Langit Bulungan

Pegawai_BPS_Bulungan_KaryaAjengF


Foto bersama Pegawai BPS Bulungan dibawah kepimpinan pak Yasid
Foto bersama pegawai BPS Bulungan dibawah kepemimpinan Pak Fikri
Foto Bersama Pegawai BPS Bulungan dibawah kepemimpinan pak Maibu

Nyoto habis Goes







Langit dimanapun berwarna biru walau terkadang putih jika tertutup awan, namun disetiap bawah langit semua cerita berbeda. Kali ini ceritaku selama kurang lebih delapan tahun mendiami Ibu Kota Provinsi termudah di Indonesia, banyak cerita yang terangkai, kenangan yang terlalui, mimpi yang menggantung ,semangat yang membara, cinta yang terpatri di hati dan kasih sayang yang menyelimuti ruang kalbu.
Kenangan pertama kali datang ke kota ini masih sangat lekat seperti basahnya jalanan di pagi hari karena hujan semalam, daerah yang cukup unik untuk didatangi karena untuk sampai disana harus dengan menaiki sebuah kapal yang biasa disebut speed bout atau kalau orang Sulawesi menyebutnya jonson, dari kota Tarakan harus membela laut Sulawesi melawan arus Sungai Kayan, sekali-sekali terkaget karena ombak dari pertemuan Speed bout arah Tanjung Selor-Tarakan.
Di bawah langit Bulungan dipertemukan dengan berbagai macam sosok dengan karakter yang berbeda-beda, kecintaan, warnah kulit yang bervariasi.
Mbak Enstina Andari Putri, Bapak Ilham Kadrie, Mas Budi Setya Wibowo, sosok yang pertama kali saya kenal dikedatangan saya delapan tahun lalu, mereka dengan wajah bersahabat menyambut saya di pelabuhan dan mengantar saya ke rumah kontrakan, dalam perjalanan sekali-kali mereka mengajak saya ngobrol dengan pertanyaan yang biasa ditanyakan pada anak baru, selebihnya mereka mengobrolkan kondisi kantor saat itu.
Sampai di kantor BPS Kab. Bulungan, saya cukup heran melihat kondisi kantor dan orang-orangnya, dimana pada saat itu saya melihat beberapa dari pegawainya menggunakan sepatu boot di kantor, setau saya sepatu boot itu dipake ke kebun, petugas kebersihan, (Mas Idhamsya, piss.... yang saya maksud itu mas Idham,he..he...).
Keheranan saya bertambah setelah melihat rumah panggung tapi pondasinya dari kayu, serta rumah panggung yang tiangnya hanya sekitar 50 Cm, semua tampak unik menurutku kala itu.
Hari berlalu, kekeluargaan yang tercipta di kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulungan kian terasa, walau tinggal jauh dari tanah kelahiran namun rasanya tiap hari bersua dengan saudara sendiri.
 Kantor BPS Bulungan telah menorehkan begitu banyak kenangan, disana saya bersua dengan meraka yang sudah begitu banyak makan garam kehidupan khususnya makan garam mendata responden yang kadang wellcome namun tidak jarang ada responden yang no respeck.
Hari itu tepatnya tanggal 1 Mei 2010, hari pertama pendataan Sensus Penduduk Tahun 2010, saya dan mbak Putri pergi ke desa-desa yang ada di Kecamatan Tanjung Palas (karena waktu itu saya dan mbak Putri bertugas sebagai koordinator lapangan), tidak terlewat desa terjauh Desa Antutan juga kami datangi, disana kami berkoordinasi denga petugas lapangan dan melihat bagaimana mereka melakukan wawancara dengan masyarakat.
Cerita menariknya, karena kami merasa untuk hari ini cukup kegiatan lapangannya, kamipun pulang dengan mengendarai motor Karisma X keluaran tahun 2004, keberuntungan hari ini tidak berpihak pada kami, baru beberapa kilo kami melewati jembatan sungai Kayan, ban motor bocor, alhasil kami harus berjalan kaki melewati hutan dengan jalanan berbatu ditambah matahari yang terik dan kendaraan yang lewat sangat jarang sekali (untuk minta bantuan) ditambah harus mendorong motor.
Allah berfirman : "Janganlah engkau pernah berputus asa dari Rahmat Allah SWT" 
 ini terbukti ketika kami sudah sangat lelah, Allah mendatangkan pertolongannya, dikirm seorang lelaki gagah mengulurkan bantuan pada kami, motor yang ditumpanginya diserahkan ke kami untuk dikendarai setidaknya sampai menemukan bengkel, dan motor kami, dibawah olehnya, entah bagaimana caranya dia mengendarai, hingga sampai di bengkel terdekat. Setelah kami bercerita dengan lelaki gagah itu ternyata dia adalah ex karyawan BPS Kabupaten Bulungan, dan adiknya Muhamadsyah kini menjadi karyawan juga di BPS Kabupaten Bulungan.
Ini sisa-sisa cerita SP2010

Rabu, 08 November 2017

17-06-11-17

17-06-11-17
Uhm... angka yang unik dan ada ceritanya...

sebagian Pegawai BPS Kab. Konawe
Sebagian pegawai BPS Kabupaten Konawe
Hari itu saya tidak pulang tepat waktu, biasa ASN BPS suka ngelama-lamain di kantor "tujuannya sih jelas, menyelesaiakn pekerjaan agar besok bisa mengerjakan pekerjaan yang lai" tapi kalau kali ini alasannya bukan itu, tapi karena motor saya lagi di bengkel jadi nebeng teman, teman yang ditebengi lagi lembur nyelesaiin deadline kerjaan, walhasil saya juga pulangnya tidak tepat waktu.
berbicara tepat waktu, sebenarnya saya orang yang tepat waktu walau kadang-kadang juga tidak displin kalau ada alasannya.
Sore itu tepatnya jam 17.00 Waktu Indonesia Tengah khusunya Indonesia Tengah bagian Sulawesi Tenggara, tanggal 06 bulan 11 Tahun 2017 (17=6+11=17 "Uniknya tuh disini, he...)  saya dipanggil ke ruang ibu kepala BPS, kepala saya tiba-tiba sibuk mencari jawaban atas pertanyaan, perihal alasan saya dipanggil ke ruang pimpinan, hati saya mulai tidak tenang, apa mungkin ini ada kaitannya dengan kinerja saya yang akhir-akhir ini kurang efektif.
ah... sudahlah, jawabannya akan saya dapatkan setelah di dalam, pikirku mulai pasrah............
Sudah hampir sepuluh tahun tercatat dan aktif sebagai ASN, baru kali ini merasakan hal semacam ini, di ruang  pimpinan, ada saya, kepala, kasubag dan operator absen, saya diintrogasi (bahasa kriminal alias lebay) he.... ditanyai kenapa hal demikian bisa saya lakukan,
tanpa pikir panjang saya menjelaskan apa yang terjadi pada saya akhir-akhir ini, dan apa yang terjadi beliau (ibu kepala) memberikan beberapa contoh pegawai yang punya kasus hampir sama tapi beda jauh menurut saya, coba bayangkan, tinggal jauh dari kantor, sekitar 70 kilometer, naik angkot bawa anak bayi (menangis kalau ditinggal) dan kalau tinggal di kosan dekat kantor konsekuensinya harus berdua sama anak bayi, mungkin bagi yang sudah pengalaman akan berasa sesuatu yang ringan, tapi bagi saya, ibu yang baru belajar beradaptasi, rasanya tidak berat tapi perlu waktu untuk

Rabu, 31 Mei 2017

Kemana Melabuhkan Cinta?

Cinta muncul karena adanya keindahan yang ditangkap oleh panca indra . Seperti wajah yang rupawan, pemandangan yang indah dan sebagainya. Nah, sekarang mari kita telusuri dari mana munculnya keindahan, dan siapa sebenarnya memiliki keindahan dan siapa sebenanrnya yang layak dicintai.
Bila kita jatuh cinta pada seseorang karena rupanya, dari siapakah ia mendapatkan wajah itu? bila kita mengagumi seorang pemimpin yang adil dan bijaksanaadari siap pula ia memiliki keutamaan itu? Bila kita melihat air pegunungan yang mengalir jernih, air terjun yang indah berpelangi, atau dasar laut yang cantik memikat, siapakah yang menciptakan semua keindahan itu?
Teman, bila kita tahu bahwa segala kecantikan datangnya dari Allah, segala keindahan berasal dari Allah, dan segala kesempurnaan adalah milik Allah. Siapa lagi yang layak kita kagumi dan kita cintai selain Allah?

Yang Mencintai Dirinya Akan Mencintai Tuhannya
Pada penyebab pertama lahirnya cinta, tentu kita ketahui bahwa manusia itu mncintai dirinya, kesempurnaannya, dan kelangsungan hidupnya. Ia benci pada kebinasaan, kehancuran dan kekurangan dirinya. Ini adalah naluri setiap mahluk hidup. 
maka dari itu, ia harus cinta kepada Allah, karena orang yag mengenal dirinya dan Allah pasti tahu bahwa ia tidak memiliki keberadaan, kehancuran, kemajuan dan semua yang ia alami merupakan hadiah dari Allah, dan ia pun akan kembali kepada-Nya.

Yang Mencintai Kebaikan Akan Mencintai Tuhannya 
Kita semua mencintai kebaikan, semua orang akan mencintai orang lain yang teah berbuat baik kepadanya, yamg membantunya dengan harta, yang menolongnya dari musuh-musuhnya, yang berlaku lemah lembut dan santun kepadanya, yang memberikan manfaat baginya dan membantunya mencapai tujuan yang dicita-citakannya.
Karena kebaikan-kebaikan itulah ia jatuh cinta kepadanya. Tapi, dari manakah datangnya kebaikan-kebaikan itu? Karena, bila orang tersebut mengetahui dengan sebenar-benarnya, ia akan tahu bahwa yang berbuat baik kepadanya tidak lain adalah Allah. Maka, seharusnya ia tidak mencintai selain Allah, sebab kabaikan Allah kepada semua hamba-Nya tidak mampu menghitungnya.

"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya," (QS An-Nahl: 18).

Rabu, 01 Februari 2017

*SELAMAT MENIKMATI CINTA BARU ANDA*

Tulisan ini saya copas dari group WA wonderfull Parenting (sudah izin kok) , biasanya saya hanya ngepost tulisan sendiri (walau tulisannya masih sangat sederhana pake bangat) tapi karena bagi saya, ini tulisan bisa menambah wawasan bagi pasangan suami istri agar bisa mengukur perjalanan rumah tangga yang telah dilalui dan mengantisipasi hadirmya perselisihan yang bisa membuka celah pertikaian dan hilangnya cinta diantara keduanya.   📝 Pemateri : *Ustadz Cahyadi Takariawan dan Ustadzah Ida Nur Laila*

*Tahap kehidupan berumah tangga:*

1. *Romantic Love*
Terjadi di masa awal pernikahan. Segala sesuatu tampak Indah pada diri pasangan. Kekurangan pasangan bukan suatu masalah. Pada tahap ini terbentuk mawaddah (Cinta yg menggebu). Masa ini biasa terjadi 3-5 tahun awal pernikahan.

2. *Distress / disappointment*
▶Segala sesuatu dapat dipermasalahkan. Hal kecil bisa menjadi masalah besar.
▶Pihak yang paling mendapat ketidakpuasan dalam pernikahan adalah istri, karena dominan perasaan. Padahal disaat istri marah, sebenarnya istri sedang mengeksplorasi perasaannya, bukan benar2 serius terhadap perkataannya. Saat istri marah sebenarnya hal yang perlu dilakukan suami adalah memeluknya, memberi waktu istri menumpahkan perasaannya. Jika sudah selesai, bisa dibicarakan baik2 apa harapannya juga harapan suami.
Struktur laki2 berpikir: GLOBAL, menangani data dan fakta.
Struktur perempuan berpikir : DETIL, mengeksplorasi perasaan.

Contoh dalam hal belanja. Suami cenderung cepat memilih baju, memutuskan membeli, membayar. Istri keliling 1 toko, ke toko lain, sampai keliling 1 mall. Pada saat memilih baju di antar toko, sebetulnya istri sedang memgeksplorasi perasaannya, ini yang sering sulit dimengerti suami. Dalam hal ini di luar negri setahap lebih maju, banyak mall didekatnya ada coffee shop, untuk tempat suami menunggu istri belanja (husband day care ☕🍪).
Jika bisa melalui tahap distress, beranjak ke tahap 3

3. *Knowledge dan awareness*
Dapat lebih mengenali pasangan lebih detil. Saling belajar mengenali pasangan. Mencoba memahami apa adanya. Berusaha mengenali pasangan dengan baik. Belajar membentuk keluarga sakinah.

4. *Transformation*
Menerima pasangan dengan tanggung jawab. Dapat menerima secara realitas diri pasangan.

5. *Real love*
Mencintai pasangan dengan sebenarnya. Pada tahap ini terbentuk Rahmah ( cinta yg mendalam).