Rabu, 11 September 2013

Katamu Kataku


KATAMU
Ia seperti cahaya
Berada di kejauhan
Gelap
Kecil, seolah tak terjangkau
Tetapi kedua mata kecilmu
Melihatnya
Kedua tanganmu merasainya
Lalu kedua kakimu menghafal
Tiap jejak-jejak jalan
Menuju kesana


KATAKU
Matanya indah
Tatapannya seolah selalu mengajak kebaikan
Lisannya seolah selalu menenangkan hati
Semangatnya bagaikan oase di padang pasir
Memberikan kepuasan bagi dahaga iman
Dia cantik namun selalu menundukan pandangan
Dia mempesona, tpi dia membungkusnya dengan iman

Rabu, 16 Januari 2013

Monas I'm Coming



Kriiiiiiiin, kriiiiiiiiing, kriiiiiiiiiiiiing…
Suara jam dinding yang berdiri bagai suara militer di sudut ruang tamu terdengar nyaring seakan ingin mengumumkan bahwa waktu menunjukan jam 00.00 WITA, namun  saya masih mondar mandir dari ruang tamu, ke dapur dan sesekali membaringkan diri di ruang keluarga sambil nonton acara TV yang tidak saya perhatikan nama acaranya.
Hampir tiap menit saya pencet perintah buka kunci hand phone  yang memang tidak lepas dari genggaman, Ah….belum ada kabar beritanya, padahal hari ini pengumuman kelulusan,
Apa mungkin saya tidak lulus ya? Sehingga tidak ada yang ngasih kabar, gumamku dalam hati.
Sesekali kuhubungi seseorang yang memang bisa dipercaya informasinya, namun jawabannya juga sama, nihil.
Pagi yang mengecewakan…..
Karena semalam tidurnya larut jadi bangunnya kesiangan,  kulihat hand phone di sampingku, ternyata low bat,  sayapun segera menuju ruang keluarga dan mencargernya. Karena masih sangat penasaran dengan pengumuman SPMB di salah satu  Sekolah Tinggi Kedinasan di Jakarta yang saya ikuti, hand phone yang batareinya baru  terisi satu buru-buru saya nyalakan, dan benar saja ada pesan pendek dari seseorang yang memang  saya kenal nomornya,
“jangan sedih ya dek…..
mungkin dengan kuliah di jakarta,
 bukan yang terbaik untuk saat ini, 
semoga next time, harapannya bisa terwujud, Aamiin…..”
Begitulah kira-kira smsnya, saya tak sadar air mata menetes, tanda kecewa, harapan-harapan itu kini hanya menjadi khayalan, harapan bisa menginjakan kaki di Ibu kota Negara, harapan bisa kuliah di PTK, harapan menikmati kota Jakarta dari atas Tugu Monas, harapan menyaksikan langsung apa yang hanya bisa dilihat di layar kaca, ah…semuanya kini tinggal harapan, desisku sambil menarik nafas penuh rasa kecewa.
Harapan itu datang menghampiri…
Hampir dua tahun telah berlalu, saat saya tengah membaca sebuah buku yang tadi siang saya pinjam di Perpustakaan Kampus, tiba-tiba terdengar suara hand phone, kupencet key warna ijo dan kudengar suara diujung telepon yang sangat  saya kenali,