Baru saja saya
membaca tulisan mbak Oki Setyana Dewi “Jangan pernah berhenti, apalagi
berbalik. Jika engkau berada di jalan yang benar, maka sudah fitrahnya akan
banyak tantangan yang akan menghadang, Terusallah melangkah, berjalan dijalan
lurus, karena di ujung sana, bisa jadi ada sesuatu yang indah menunggu, itulah
pelangi” tulisan ini memotifasi diri ini
untuk merangkai kata demi kata meski harus merangkak seperti anak kecil dalam
menulisnya, karena saya bukanlah seorang penulis, namun saya yakin ketika kita
mengazzamkan dalam hati “ManJadda Wa jaddah”maka engkau engkau menjadi pemenang.
Kuingin menulis kisah seorang teman yang pernah bercerita
padaku tentang perjalanan hidup yang dia alami:
Malam ini terasa sangat dingin, mungkin karena tadi sore
hujannya sangat lebat, dan sekarang masih gerimis di luar sana, sehingga hanya
beberapa orang saja yang lewat di jalan
depan rumah kami, padahal malam minggu biasanya banyak muda-mudi yang bermalam
mingguan di pinggir sungai kayan depan rumah kami…
Mbak, maaf… bisa engaku meluangkan waktumu untuk mendengar
keluh kesahku????…tanyanya, iya bisa, emang kenapa dek? Sepertinya ada yang serius
nih, tanyaku???? Aku melihat raut wajah dan bibirnya yang agak berat untuk
memulai ceritanya, namun pelan-pelan dia memulainya sampai selesai.
Sebegitu beratkah ujian hidupnya, bisikku dalam hati,,namun
aku mengingat firmanNya Ayat terakhir dalam
surat Al Baqaroh “Allah tidak akan memberi ujian melebihi batas
kemampuan umatnya”, dan itulah salah satu kalimat yang kusampaikan padanya agar
dia bisa lebih sabar dalam menghadapi ujian hidupnya saat itu.
Aku ingin seperti si A, mempunyai keluarga yang harmonis, cantik,
pintar, hidup serba kecukupan bahkan berlebih, kuliah di kampus favorite, diusia
muda sudah memiliki pekerjaan tetap, pokoknya hidupnya mulus-mulus saja.
Setiap manusia punya
jalan hidup masing-masing, ada yang diberi ujian hidup susah, ada yang diberi
ujian hidup berkecukupan bahkan berlebih. Namun kita harus mensyukuri semua
nikmat yang diberikan Allah pada kita, coba lihat fisikmu saat ini, apa ada
yang kurang, Alhamdulillah semua lengkap bukan, mata, mulut dan telingamu,
berfungsi dengan baik bukan,?? Coba engaku bayangkan, hamba Allah yang
diciptakan dalam keadaan tidak bisa melihat indahnya dunia ini, namun mereka tetap
menikmati hidup ini, bahkan ada yang berprestasi melebihi orang yang punya
susunan fisik sempurna, ingatkah engkau seorang anak yang cacat pandai main
piano, dia bisa berkeliling dunia dan dikenali dunia karena semangat dan kerja
kerasnya dalam mengaruni kehidupan ini, dia tidak diam menyesali nasib, tapi
dia berusaha hidup normal seperti yang lainnya… apakah engkau masih ingat
sejarah perjalanan hidup presiden Korea Selatan, yang harus berpuasa karena
tidak adanya makanan yang bisa dia makan, dan dia hanya makan siang dengan
ampas gandum kala itu,namun dia tetap sabar dan gigih dalam menghadapi hidup
ini, apa yang terjadi, sekarang beliau menjadi seorang jutawan dan dihargai, apakah
engkau mau kalah, dengan mereka padahal engkau adalah hambanya yang diciptakan
dalam keadaan lengkap, dan mempunyai potensi yang sanagat besar.. jangan
jadikan keluarga, jadi alasan untuk engkau tidak menikmati dunia ini. Jangan
selalu melihat orang yang lebih diatas dari dirimu, lihatlah orang yang lebih
dibawah dari dirimu, maka akan tumbuh rasa syukur dalam hatimu, sehingga
bahagialah hidupmu.
Belum dikatakan, beriman seseorang, sebelum dia lulus dalam
menghadapi ujian dariNYA, dan ujian itu akan berakhir bersamaan dengan
kembalinya Roh kita kepadaNya.
Maka yakinlah bahwa semua hambanya, diberi ujian, namun
ujian itu berbed-beda bentuknya,namun yang harus tetap dicanangkan atau
diyakini bahwa “Allah tidak akan pernah memberi ujian melebihi batas kemampuan
umatnya”.
1 komentar:
Saran dek: perhatikan tanda baca dan tata cara penulisan sesuai EYD, pelan-pelan nanti kita belajar, okeh?
bagus ceritanya, sangat memotivasi, lanjutkan!!
Posting Komentar