Jumat, 04 Mei 2012

Isi, Kemasan harus Oke Dong..............


Masih seperti bulan kemarin, setiap awal bulan, agenda berangkat ke Tarakan telah tiba, namun bukan untuk jalan-jalan, tapi untuk sebuah pengabdian kepada bangsa dan Negara sekaligus mengurus kelanjutan hidup pegawaai di kantor kami (maaf bapak, ibu, dan teman, saya menulisnya agak lebay, he….), maksudnya untuk mengurus pencairan gaji dan kucuran dana lainnya,,,.

Pagi itu aku bangun agak pagi dari biasa, karena kemarin dapat telpon dari teman untuk melakukan pemotretan secretariat dan palang salimah yang memang tempatnya bersebelahan dengan kosan kami, namun bukan itu saja, saya harus berangkat pagi dari rumah agar dapat pemberangkatan spead bout yang paling pagi agar bisa pergi pulang Tarakan-Tanjung Selor.
Selesai pemotretn (lebay lagi, wk..wk.. padahal foto aja sih, biasalah… biar gaul cikit……) aku mengambil perlengkapan yang tlah kusiapkan tadi malam. Mengambil kunci motorku yang selalu setia menemaniku melukis kenangan di tanah Tenguyun ini,,, sebelum berangkat aku berpamitan dengan adek2 kos (karena merekalah keluargku di tanah rantau ini). Aku berangkat ya… mohon do’anya dimudahkan urusannya ya..!!!!!! Assalamu Alikum……..waalaikumsalam jawab mereka…………..
Belum sampai di pelabuhan Tengkayu I, aku berpapasan dengan spead boat pemberangkatan pertama (aku sih jalannya di jalan raya, speadnya di Sungai Kayan lewatnya…..). Kok cepat bangat  berangkatnya ya, padahal ini baru jam 07.00, bisikku dalam hati (karena setauku pemberangkatan pertama itu jam 07.20), ah…….. mungkin ini bukan speadt yang hendak menuju Tarakan, tapi mungkin mau ke Tanjung Palas, pikirku…. Aku menambah laju motorku dengan harapan dapat tiket pada pemberangkatan pertama,,,,,,, hanya beberapa menit saja aku sampai di Pelabuhan, dan memarkir motor di tempat biasa dan berlari kecil menuju loket penjualan tiket…. Wah… ternyata benar saja speadt yang berpapasan dengan saya di jalan tadi, spead pemberangkatan pertama (ada perubahan jadwal dari hari-hari biasa ternyata), aku hendak membeli tiket yang berangkat jam 07.40, namun ternyata tiketnyapun habis terjual……
Apa boleh buat, harus ikut pada pemberangkatan ketiga,,, iya udahlah, mau gimana lagi……………………?????????????
Aku teringat, ternyata wudhuku tadi sebelum berangkat masih terjaga,,,, aku segera beranjak dari loket dan menuju Mushollah Pelabuhan untuk menunaikn sholat Dhuha, aku berfikir kembali  ternyata Allah selalu punya rencana yang lebih indah dari yang kita bayangkan, mungkin saja jika saya ikut spead pertama atau kedua, saya akan lalai dari sholat  yang senantiasa ditunaikan Rasul Mulia, Muhamad saw….. Selesai sholat aku meninggalkan Musholllah dan berjalan ke arah ruang tunggu, tidak berapa lama, jampun menunjukan 08.20, yang artinya spead yang akan membawa kami ke Tujuan (Tarakan) akan segera berangkat…….sepanjang perjalan aku tertidur sampai g sadar ternyata sudah hampir sampai di Pelabuhan Tarakan. Setelah spead bersandar aku dan penumpang lainnya naik ke pelabuhan dengan berjuang melewati sederet speadt yang juga baru bersandar yang baru tiba dari daerah lain….
Seperti biasa aku dan penumpang lainnya menaiki sebuah bus terparkir di atas pelabuhan ( jadi ingat masa SMA dulu saat mau pulang sekolah, ditunggu bus sekolah di depan sekolahan) yang telah disediakan oleh Pemda Tarakan untuk  mengantar penumpang dari dalam pelabuhan menuju ruang tunggu, meski kadang harus berdiri dan agak berdesakan, namun kali ini berbeda, aku dapat tempat untuk duduk (padahal sebenarnya g masalah, jaraknya juga g sampai satu kilo, paling hanya beberapa ratus meter, itupun kalau cukup, g pernah ngukur soalnya, jadi g tau jarak pastinya..he..).
Seperti yang telah direncanakan dari rumah bahwa trayeknya dari A, ke B, kemudian ke C, trus ke D kemudian  finish… dan Alhamdulillah semua planning primer selesai dengan  baik meski waktu selesainya agak molor dari yang diharapkan….... dan saatnya memenuhi kebutuhan sekunder…..jalan-jalan maksudnya…… he…he….jarang-jarang bisa jalan-jalan kalau PR yang dibawah dari Tanjung banyak…..
Aku naik taxi (Taxinya murah lho……g kayak Taxi di Jakarta, baru buka aja sudah ada ongkosnya, apalagi kalau sudah muter-muter, kepala juga ikut muter mikir mau bayarnya.. he… bercanda….), Taxinya unik, hanya bayar tiga ribu rupiah, supirnya bersedia ngantar sampai tujuan, asalkan tempat yang dituju masih dalam jalur lintasnya (padahal kalau dibandingkan dengan daerah lain, Kalimantan Timur, khususnya Tarakan dan sekitarnya, mempunyai biaya hidup yang besar), Daripada penasaran aku kasih tau ajalah ya (hanya khusus orang yang di luar Kalimantan yang boleh baca, he.. ……) lau Taxi orang Kalimantan itu, angkotnya orang Jawa dan pete2’nya orang Sulawesi, he….
Kita akhiri bahas Taxi ya……..!!!!!!!
Setelah sampai di tempat tujuan ( Ramayana Mall) aku keliling sambil melihat-lihat barang-barang yang dipajang dan  mencari pesanan adek Erma, yang minta dibeliin sandal, habis lau di Tanjung kurang pilihan dan bukan merek terkenal yang sudah terbukti kualitasnya, ucapnya sambil tersenyum saat mau nitip (aku jadi mikir, kalau kita punya nama baik, terkenal dan memberikan manfaat yang lebih dari yang lain, apa iya-ya orang akan mencari kita, seperti orang berusaha mencari sandal/sepatu yang bermerek ,  yang sudah terkenal dan terbukti kualitasnya (lebih tahan lama dipake).
Hari beranjak sore dan spead pemberangkatan terakhir dari Tarakan – Tanjug Selor belum saya pesan, karena nomor telepon petugas loket penjualan tiket ternyata tidak tersave di hapeku, aku segera beranjak meninggalkan Ramayana, dan berniat segerah ke pelabuhan, khawatir g dapat tiket pulang,,, namun sebelum ke pelabuhan, aku singga di sebuah  Mini Market, hendak beli ole2 untuk adek kos dan teman kantor, Awalnya aku mengambil tiga bungkus kue yang terpajang, sepertinya kuenya enak dan  pas untuk ole2 nih, pikirku, sambil mencari-cari kue yang lain, sambil berjalan memperhatikan kue yang lain, mataku tertuju pada kue yang terpajang di sebelah kue yang tadi saya ambil, saya kemudian mengambil beberapa bungkus,,, setelah merasa cukup, aku menuju ke kasir hendak membayar belanjaan, sambil berjalan menuju kasir, mataku tertuju pada kue yang terpajang dekat pintu keluar dengan kemasan yang bagus, dan kelihatan eleghan, aku berfikir, sepertinya kue ini enak deh dan kemasannya lebih elit  kalau dijadikan ole2,  bila dibandingkan dengan kue yang pertama saya ambil yang dikemas dengan plastic transparan dan hanya berlabel harga dan masa ekspayer saja,sebelum menuju kasir aku menukar kue yang pertama tadi ku ambil denga kue yang terakhir aku lihat,,,, bukan karena apa saya menukarnya, tapi hanya karena melihat kemasan yang lebih bagus, saya menukar  kue pertama yang hanya dibungkus plastic transparan, tanpa ada merek dan hanya berlabel harga dan masa ekspayer……
Jam sudah menunjukan 15.00,speadt yang kutumpangi, yang membawaku kembali ke tempat asalku Tanjung Selor tercinta (ngaku-ngaku,,, he… padahal disini hanya anak rantau sahaja…), seperti tadi pagi, serasa baru berangkat, tau-tau sudah sampai Tarakan, begitupun saat kembali, tau-tau sudah sampai Salimbatu yang artinya sebentar lagi sampai di kota Ibadah….
Hanya berselang beberapa puluh  menit dari Salimbatu, speadnyapun bersandar di pelabuhan tempat tadi pagi aku berangkat, aku melihat beberapa wajah-wajah penumpang memancarkan pancaran wajah yang sumbringah saat bersalaman dengan orang yang menjemputnya, aku menilai bahwa orang ini pasti sudah lama meninggalkan Tanjung Selor/keluarganya (bisa menilai,.. karena seperti itulah sambutan kelaurgaku saat  diriku pulang kampoeng, he… jadi kuangeennnnn……).
Seperti penumpang lain, yang hendak kembali ke rumah masing-masing, ada yang naik ojek, naik taxi, naik kendaraan pribadi, termasuk saya, naik Karisma (berkaki dua dan bisa berjalan, tapi bukan manusia,,, apa yo………????? Motor, lau  motor bukannya berkaki, tapi beroda. iya..ya….. tapi bukan kursi roda,, g nyambung tapi disambung-sambung aja, yang penting ada rodanya,, he….he..) yang setia menungguku dari pagi berangkat tadi sampai kembali lagi.
Meski matahari sudah berwarna merah merona dibalik pepohononan, namun masih sangat terasa panas, mungkin tadi siang mataharinya panas sekali,,,. Hanya berkisar lima belas menit aku mengendarai motor, sampailah saya kembali ke peraduankua (burung kali ya, he…) rumah kosan maksudnya,
Assalamau Alaikum, sahutku sambil membuka pintu utama kosan kami,,
Waalaikumsalam wr wb,, sahut teman kosan dari dalam rumah,,,
Mbak Asra dah pulang, timpal Erma yang ternyata juga sudah pulang dari kantor,, iya, jawabku.
Sambil berlalu membawa rentengan plastic, aku berlalu ke dalam kamar dan mengeluarkan jatah ole-ole untuk teman kos dan menaruhnya di depan TV tempat biasa kami ngumpul kalau malam minggu….
Ayo, kuenya dicicpin, sahutku… mereka kemudian menikmatinya, sambil makan rame-rame, aku membuka pembicaraan, dan menceritakan bagaimana tadi saya memilih kue, hingga jatuh pilihan ke kue yang sedang kami nikmati,…. Aku pikir kue ini enak karena kalau dilihat dari kemasannya, sepertinya menjanjikan rasa yang mantapppppp…. Tapi ternyata sama saja ya kue yang biasa dijual di Start Swalayan,,, iya… kuenya biasa aja, mbak Asra beli kue karena kemasannya bagus nih..… kata Intan, yang teman kosan juga, iya Jawabku, sambil tersenyum kecil.
Inilah ceritaku hari ini……

Tidak ada komentar: