Sabtu, 05 Mei 2012

Belajar Menjadi……


Baru  saja saya membaca tulisan mbak Oki Setyana Dewi “Jangan pernah berhenti, apalagi berbalik. Jika engkau berada di jalan yang benar, maka sudah fitrahnya akan banyak tantangan yang akan menghadang, Terusallah melangkah, berjalan dijalan lurus, karena di ujung sana, bisa jadi ada sesuatu yang indah menunggu, itulah pelangi”  tulisan ini memotifasi diri ini untuk merangkai kata demi kata meski harus merangkak seperti anak kecil dalam menulisnya, karena saya bukanlah seorang penulis, namun saya yakin ketika kita mengazzamkan dalam hati “ManJadda Wa jaddah”maka engkau engkau menjadi pemenang.

Kuingin menulis kisah seorang teman yang pernah bercerita padaku tentang perjalanan hidup yang dia alami:
Malam ini terasa sangat dingin, mungkin karena tadi sore hujannya sangat lebat, dan sekarang masih gerimis di luar sana, sehingga hanya beberapa orang saja yang lewat  di jalan depan rumah kami, padahal malam minggu biasanya banyak muda-mudi yang bermalam mingguan di pinggir sungai kayan depan rumah kami…
Mbak, maaf… bisa engaku meluangkan waktumu untuk mendengar keluh kesahku????…tanyanya, iya bisa,  emang kenapa dek? Sepertinya ada yang serius nih, tanyaku???? Aku melihat raut wajah dan bibirnya yang agak berat untuk memulai ceritanya, namun pelan-pelan dia memulainya sampai selesai.
Sebegitu beratkah ujian hidupnya, bisikku dalam hati,,namun aku mengingat firmanNya Ayat terakhir dalam  surat Al Baqaroh “Allah tidak akan memberi ujian melebihi batas kemampuan umatnya”, dan itulah salah satu kalimat yang kusampaikan padanya agar dia bisa lebih sabar dalam menghadapi ujian hidupnya saat itu.
Aku ingin seperti si A, mempunyai keluarga yang harmonis, cantik, pintar, hidup serba kecukupan bahkan berlebih, kuliah di kampus favorite, diusia muda sudah memiliki pekerjaan tetap, pokoknya hidupnya mulus-mulus saja.
 Setiap manusia punya jalan hidup masing-masing, ada yang diberi ujian hidup susah, ada yang diberi ujian hidup berkecukupan bahkan berlebih. Namun kita harus mensyukuri semua nikmat yang diberikan Allah pada kita, coba lihat fisikmu saat ini, apa ada yang kurang, Alhamdulillah semua lengkap bukan, mata, mulut dan telingamu, berfungsi dengan baik bukan,?? Coba engaku bayangkan, hamba Allah yang diciptakan dalam keadaan tidak bisa melihat indahnya dunia ini, namun mereka tetap menikmati hidup ini, bahkan ada yang berprestasi melebihi orang yang punya susunan fisik sempurna, ingatkah engkau seorang anak yang cacat pandai main piano, dia bisa berkeliling dunia dan dikenali dunia karena semangat dan kerja kerasnya dalam mengaruni kehidupan ini, dia tidak diam menyesali nasib, tapi dia berusaha hidup normal seperti yang lainnya… apakah engkau masih ingat sejarah perjalanan hidup presiden Korea Selatan, yang harus berpuasa karena tidak adanya makanan yang bisa dia makan, dan dia hanya makan siang dengan ampas gandum kala itu,namun dia tetap sabar dan gigih dalam menghadapi hidup ini, apa yang terjadi, sekarang beliau menjadi seorang jutawan dan dihargai, apakah engkau mau kalah, dengan mereka padahal engkau adalah hambanya yang diciptakan dalam keadaan lengkap, dan mempunyai potensi yang sanagat besar.. jangan jadikan keluarga, jadi alasan untuk engkau tidak menikmati dunia ini. Jangan selalu melihat orang yang lebih diatas dari dirimu, lihatlah orang yang lebih dibawah dari dirimu, maka akan tumbuh rasa syukur dalam hatimu, sehingga bahagialah hidupmu.
Belum dikatakan, beriman seseorang, sebelum dia lulus dalam menghadapi ujian dariNYA, dan ujian itu akan berakhir bersamaan dengan kembalinya Roh kita kepadaNya.
Maka yakinlah bahwa semua hambanya, diberi ujian, namun ujian itu berbed-beda bentuknya,namun yang harus tetap dicanangkan atau diyakini bahwa “Allah tidak akan pernah memberi ujian melebihi batas kemampuan umatnya”.

1 komentar:

Nurin Ainistikmalia mengatakan...

Saran dek: perhatikan tanda baca dan tata cara penulisan sesuai EYD, pelan-pelan nanti kita belajar, okeh?

bagus ceritanya, sangat memotivasi, lanjutkan!!