Hidup adalah pilihan, ketika seorang ibu memutuskan untuk
bekerja, maka waktu bersama anak sudah pasti akan berkurang, bekerja dari pagi
sampai sore (minimal 8 jam sehari) meninggalkan anak dengan orang lain, kalau
anak ditinggal bersama ibu/mertua atau saudara, mungkin tidak begitu kepikiran, tapi
kalau anak ditinggal dengan orang lain, yang sebelumya kita belum kenal,
karakternya, latar belakang keluarganya seperti apa, seorang ibu pasti akan
sangat kepikiran, apalagi jika anak termasuk anak yang aktif, sudah pasti akan
menyibukannya, jika tidak sabar maka bisa saja melakukan hal yang tidak diinginkan.
Terkadang orang lain yang melihat ibu bekerja itu ibu yang
tidak mau bertanggung jawab, tidak sayang anak, tidak mau direpotkan, dan banyak
lagi omongan orang...
Namun harus diketahui bahwa seorang ibu bekerja itu ibu yang
lebih mengefektifkan waktunya, mereka bangun lebih pagi (bangun lebih awal jika
dibandingakan sebelum menikah atau sebelum punya anak), ibu bekerja
berpagi-pagi menyiapkan kebutuhan anak, memasakan , menyuapinya makan, kasih
mandi, menyiapkan kebutuhannya sehari itu, baru setelah itu baru mengurus diri
sendiri, apalagi jika LDR dengan suami.
Seorang ibu yang bekerja, jika di kantor sejatinya fisiknya
di kantor tapi fikirannya terarah pada anak, sedang apa dia, menangiskah, dan
kegelisahan lainnya.
Ibu bekerja, setelah ia pulang ke rumah, harus kembali
mengurus semuanya, sampai anak terlelap barulah dia juga bisa menyandarkan
badan.
Seorang ibu, baik dia ibu yang bekerja ataupun ibu rumah
tangga, sama-sama ibu yang hebat, karena sejatinya ibu adalah sosok yang selalu
mengutamakan anak daripada dirinya, mengorbankan
kesenanganya, tenaga, bahkan rela mengorbankan nyawa demi si buah hati.
kesenanganya, tenaga, bahkan rela mengorbankan nyawa demi si buah hati.
Wahai para suami, sayangi istrimu, jangan engkau kecewakan
apalagi engkau sakiti hatinya, lelahnya dalam bekerja ataupun dalam mengurus
anak tidak masalah baginya, tapi jika hati dilukai maka dia bisa berubah dan
luka yang tertoreh akan membutuhkan waktu yang lama untuk menyembuhkannya.
Wahai istri yang LDR dengan pasangan, janganlah bersedih,
sesungguhnya masih banyak yang lebih menyedihkan daripada dirimu, jika melihat
kesusahan, jangan melihat ke atas, lihatlah ke bawah, karena itu lebih baik,
agar engkau tetap bersyukur dengan segala nikmat yang diberi.
Semoga keluargamu, keluargaku, keluarga kita semua
senantiasa mendapat keberkahan dari Allah, senantiasa dicintai dan dijadikan
keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah, Aamiin..
#MenulisAsyikDanBahagia
#PerempuanBPS Menulis
#15HariBercerita
#HariKe-3
Gambar dipinjam dari : https://rebanas.com/gambar/images/gambar-kartun-ibu-anak-gambarpedia-mewarnai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar