Mandar adalah salah satu suku yang mendiami
pulau Sulawesi khusunya di Propinsi Sulawesi Barat,dimana di Propinsi Sulawesi
Barat suku Mandar yang mendiami hampir 50% dari populasi penduduk Sulawesi
Barat.
Sulawesi barat merupakan anak dari Sulawesi
Selatan, dimana pada tahun 2014, Sulawesi Barat memutuskan untuk melepaskan
diri dari induknya, berusaha berdiri sendiri. Sejak saat itu Sulawesi Barat
mulai meniti langkah untuk berkembang dan maju.
Sayyang Pattu'du (Kuda Menari) |
Mandar adalah suku yang memiliki tradisi yang
tidak kalah dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia, diantaranya Sayyang pattu’du (hanya ada di Mandar), Parrawana (main rebana), pakkalindaqda, Perahu Sandeq.
Tradisi Sayyang Pattu'du atau "kuda menari" adalah tradisi syukuran terhadap anak-anak yang berhasil mengkhatamkan Alquran sebanyak 30 juz.
Parrawana (Pemain Rebana) |
Seakan kuda mengerti apa yang disampaikan sang pembawa
kalindaqdaq, setiap akhir dari potongan kalindaqdaq diucapkan maka sang kuda
akan tambah semangat menari menggoyangkan kepalanya.
Pakkalindaqda |
“Uru uitammu (Saat pertama kumelihatmu)
Tappa mongea mating (Aku langsung jatuh hati padamu)
Tappa andiang (Seketika tak ada)
Tambar paulinna (Obat penyembuhnya)”
“Mua’ me’itama’ mating (Jika aku telah memandangmu)
Issammi battuanna (Mengertilah artinya)
Meloma’tu’u (Sungguh aku mau)
Muanna diatemu (Ditempatkan dalam hatimu)”
Tradisi Sayyang pattudu selain
dipakai dalam rangka khataman Alquran, juga bisa dijumpai pada acara pernikahan
(tokaweng).
Masyarakat Mandar meyakini khataman Alquran dan prosesi adat Sayyang
Pattu’du punya pertalian erat. Bahkan, tidak sedikit orang Mandar
yang berdiam di luar Sulawesi Barat rela datang kembali ke kampung halamannya
demi mengikuti tradisi Sayyang Pattu'du.
Orang yang ikut dalam sayyang pattudu ini menggunakan kostum bervariasi
ada yang menyerupai jamaah haji Mandar yang baru kembali ketanah air yaitu dengan
pakaian mencolok, ngejreng dan bling-bling, menggunakan penutup kepala
songkok dan badawara (kain tipis transparan dengan warna-warna yang ngejreng),
ditambah gelang dan kalung besar dan panjang berwarnah kuning emas, selain itu
banyak juga yang memakai pakaian adat Mandar (busana Pattu’du)
menggunakan, baju pokkoq (baju
kurung sebatas lengan yang umumnya dibuat dai bahan kain berwarna cerah) , lipa’ sa’be (sarung sutra khas Mandar
yang dibuat menggunakan tekhnik tenun tradisional), perhiasan badan berupa gallang balle (sepasang gelang kuning
emas berukuran 15-20 cm yang dipakai di kedua tangan), rantai uang logam, dali
(anting), ditambah hiasan kepala berbentuk bunga.
Baju Pattu'du (Baju Adat Mandar) |
Khusus di
Kabupaten Majene Kecamatan Sendana, Sayyang
Pattudu ini rutin diadakan setiap tahunnya, dimana pada penamatan anak-anak
Sekolah Dasar yang lulus dan mendapat predikat 1 sampai 3 berhak naik ke sayyang pattudu dan ikut dalam
arak-arakan mengelilingi kota kecamatan Sendana (hal ini sebagai bentuk
apresiasi bagi anak-anak yang lulus berprestasi).
Foto dipinjam dari http://www.majenekab.go.id/v2/html/index.php?id=galeri&kode=7&hal=2
# KeunikanSukuMandar#Cintatanahkelahiran#
Foto dipinjam dari http://www.majenekab.go.id/v2/html/index.php?id=galeri&kode=7&hal=2
# KeunikanSukuMandar#Cintatanahkelahiran#
3 komentar:
Masya Allah, saya kira blog ini gak bakalan ke isi lagi. Asyiiik dah mulai ke isi. :). Ditunggu postingan-postingan lainnya.
Alhamdulilah, dapat ilham semangat belajar nulis lagi, he.....
terimakasih semangatnya mbak,
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
Posting Komentar