Matahari pagi perlahan
namun pasti memperihatkan gagah dan merah sinarnya di ufuk timur, burung berkicau merdu, daun-daun
menari-nari melantunkan dzikir pada Ilahi Robbi, kabut perlahan menghilang
dengan datangnya sinar pagi, embun berjatuhan ke bumi meninggalkan dedaunan, di
dalam ruangan kamar petak berukuran 5X4 M, keluar seorang gadis kecil yang hendak pergi travellling, dia hendak pergi tour ke Bali bersama beberapa teman dan
janjian bertemu di Bandara Sepinggan
Balikpapan.
Speed bout yang saya tumpangi
perlahan tapi pasti berjalan membelah sungai Kayan, mengarungi lautan menuju Pulau Bumi Pakutaka, dimana Tarakan merupakan tempat Bandara Juwata, disanalah
saya akan diterbangkan ke Balikpapan untuk bertemu teman lainnya.
Suara pesawat terbang dengan lambang
singa berwarnah merah tampak terdengar kencang mendarat di Bandara Sepinggan, kedatangan pesawat disambut
oleh petugas lapangan dan Pilot berusaha mencari tempat yang tepat untuk
memarkir pesawat agar dapat mendarat dengan baik. Para penumpang keluar secara tertib meski sebagian
lagi tetap duduk di atas kursi pesawat karena mereka akan segera diterbangkan
menuju Bandara Sultan Hasanuddin
Makasar, dan saya sendiri termasuk penumpang yang hanya sampai Balikpapan
karena saya dan teman lainnya akan melanjutkan perjalanan dengan pesawat yang
berbeda.
Sambil menikmati makan siang di salah
satu restouran Bandara Sepinggan muncul seorang sahabat yang memang sudah
janjian dengan saya, taksadar makanan sudah dari tadi telah habis dan jam sudah
menunjukan angka 4 dan 12 itu artinya kami harus segera check in untuk melanjutkan perjalanan menuju Surabaya karena Neng
Icha dan Mbak Lis menunggu kami di Bandara Juanda Surabaya untuk bersama-sama
melanjutkan perjalanan menuju Pulau
Dewata, Bali.