Kamis, 27 September 2012

Wanita Idaman


             Dia seorang akhwat yang cantik, mempesona, bibirnya selalu basah dengan dzikrullah, semangat dawqa terpancar dari wajahnya yang ayu, tubuhnya langsing ramping karena selalu shaum sunah senin-kamis, wajahnya bersinar karena air wudhu yang selalu membasuh mukanya dan sujud dipenghujung malam dalam qiyamul Lail dengan Tuhan-Nya, suaranya lembut saat bertutur, kata-katanya selalu menyiratkan kebaikan, jarang lalai dengan banyak gurauan, selalu menundukan pandangan pada hal yang diharamkan Allah SWT, SubhanAllah, dia memang gadis yang selalu berusaha memperbaiki ahlak dan selalu berusaha mendekatkan diri pada Tuhan-Nya dengan memperbanyak amal shaleh.

             Ketika usianya telah layak untuk menikah, jodoh tak kunjung datang menghampiri namun dia tetap sabar menunggu, karena dia yakin Allah sudah menetapkan pasangan yang terbaik untuknya, dia yakin firman Tuhan-Nya “bahwa seorang lelaki yang beriman akan mendapatkan pasangan wanita saleha, begitupun janji Allah bagi para wanita shaleha yang selalu menjaga kehormatan dirinya dan selalu mendekatkan diri pada-Nya, Allah akan memberinya "Lelaki saleh” Dia tida seperti wanita kebanyakan, berusaha mencari jodoh dengan menerima ajakan lelaki untuk membuat hubungan yang trand saat ini “pacaran” meski mungkin berpuluh-puluh lelaki yang ingin menjadikannya istri karena kecantikan, keayuaan dan kemolekan tubuhnya, namun Allah begitu menyayangi hingga Allah tidak membiarkan kesalehannya hanya mendapat balasan seorang lelaki yang biasa saja, Allah menyediakan untuknya lelaki yang luar biasa.
Suatu ketika dia kagum pada seorang ikhwan (hal ini adalah fitrah dari Allah SWT, Allah tidak melarangnya asalkan kita bisa memanegnya perasaan dengan baik), dimana ikhwan ini adalah seorang aktifis daqwa, yang juga senantiasa berusaha membumikan risalah Rasulullullah SAW, Dia memang gadis yang berahlaq mulia, perasaanya tidak pernah diceritakannya kepada sesama makhluk, dia hanya mengadu pada Ilahi di atas sajadah di dalam sholat dipenghujung malam, dalam do’a-do’anya dia meminta kepada Allah “Jika memang dia yang terbaik untuk hamba dalam urusan Agama, baik untuk kehidupan hamba maka mudahkan jalan kami untuk bersatu dalam ikatan yang Engkau Ridahi, namun  jika memang dia bukan yang terbaik untuk agama hamba, maka jauhkan ia dalam kehidupan hamba Ya Allah, janganlah hadirkan ia dalam pikiran hamba jika ia belum menjadi halal bagi hamba, karena hamba takut pada-Mu, hambah tidak ingin Engkau menghukum hamba”.
            Allah pasti akan mengabulkan do’a hambanya yangselalu yakin akan segala ketetapan-Nya dan selalu melakukan amal shaleh, Do’a yang dipanjatkan disetiap penghujung malam, diijabah oleh yang Maha pengasih, ternyata Ikhwan yang dia kagumi belum layak atau belum setara kesalehan gadis yang berahlak mulia ini, Allah membuka  jalan padanya untuk menemui lelaki shaleh yang disediakan untuknya.
Karena kecerdasan yang dimiliknya, dia tercatat dalam barisan orang  yang mendapat beasiswa S2 di Universitas ternama di Pulau Jawa, ini artinya Allah menjauhkannya dari ikwan yang dikaguminya itu.
              Waktu terus berlalu, kini hampir setahun ia menimba ilmu di universitas itu, ternyata beberapa hari ini ada seorang ikhwan yang juga aktifis kampus dan tercatat mahasiswa S2 kedokteran  (yang bisa dikategorikan super aktif dalam daqwa) memperhatikan dirinya, ternyata si ikhwan ini memiliki niat dalam hati untuk memperistrinya, sebulan si ikhwan mencari informasi tentang kehidupan si akhwat berakhlak mulia ini, dan disetiap sujud-sujud  sholat istikharanya, ikhwan ini meminta yang terbaik pada Ilahi Rabbi, dan dengan keyakinan dalam hati atas jawaban disujud-dujud istiqharanya, ia mendatangi orang tua si akhwat dengan niat melamar untuk dijadikan pendamping hidupnya, di dunia dan diakhirat, SubahanAllah, akhirnya kedua orang tua si akhwat mengabari akan hal ini kepadanya, tidak ada katayang keluar dari bibirnya kecuali kalimat kesyukuran atas segala nikmat yang dikarunaiakan Allah padanya.
Dengan melewati beberapa proses akhirnya mereka menikah,SubhanAllah.

Terinspirasi dari Seorang akhwat namun kisahnya hanya fiktif saja.

2 komentar:

Komunitas Tinta Emas mengatakan...

Beruntunglah setiap lelaki yang mendapatkan istri wanita shalihah. Dialah penyejuk hati dan partner dalam beribadah kepada ALlah swt.

Oya, Mbak, dongengnya sudah kami posting di sini http://www.timkomte.com/2012/10/si-tuli-sang-pemenang.html

Alangkah membanggakan apabila ada banyak teman yang memberikan apresiasi mereka terhadap dongen inspiratif ini, dengan acungan LIKE mereka.

Asra mengatakan...

Komte: semoga Allah menganugerahkan rahmatNya sehingga kita termasuk dalam golongan wanita penyejuk hati, Aamiin...